Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Penyebab Gagal Pembuahan Tanaman

Konten [Tampil]
Tukang taman surabaya 8 Penyebab Gagal Pembuahan Tanaman

Flamboyanasri Tukang Taman Surabaya, Ulasan singkat tentang 8 Penyebab Gagalnya Pembuahan Pada Tanaman, Yaah... sekarang tidak ada salahnya juga kami berbagi informasi dan pengetahuan masih sekitar tentang ruang lingkup hortikultura.

Kegagalan bunga menjadi buah dapat disebabkan karena tepung sari dan sel telur (putik) dalam keadaan mandul atau serbuk sarinya tidak cocok untuk bergabung dengan sel telur (incompatible). Serbuk sari dan kepala putik tidak boleh ada perbedaan masak (dichogamie), akan tetapi kedua alat ini harus sama-sama masak (homogamie).
Anda juga perlu tahu info tentang 4  Cara Membuat Pestesida Alami Untuk Bermacam Hama Tanaman
Andaikan saja tepung sarinya terlebih dahulu masak (protandri), baru kemudian putiknya masak, maka benang sarinya telah layu atau serbuk sarinya telah beterbangan. Dengan demikian tidak akan terjadi penyerbukan. Sebaliknya apabila putiknya terlebih dahulu masak (protoginie) sedangkan tepung sarinya belum mekar karena masih muda sehingga putiknya tidak dapat diserbuki lagi karena telah kering, ini pun tidak akan terjadi pembuahan.

Tukang taman Surabaya faktor penyebab gagal pembuahan
Hama Penyakit Pada Tanaman

Berikut 8 Penyebab Gagal Pembuahan Tanaman Dari Tukang Taman Surabaya antara lain sebagai berikut :

1. Angin dan Serangga

Apabila pada waktu bunga mulai mekar kemudian tidak ada angin yang berhembus atau tidak ada serangga yang hinggap dan melakukan penyerbukkan, maka bunga sering tidak dapat menyerbuk. Dan pembuahan pun tidak akan terjadi.
 

Pada perusahaan-perusahaan besar yang telah maju terutama di luar negeri, tiap kebun buah-buahan selalu dipelihara ternak lebah, yang berguna mengaktifkan penyerbukkan, disamping menghasilkan madu juga tiap tahun hasil buah pun selalu baik. Hal serupa pun bisa anda aplikasikan pada kebun atau pekarangan buah-buahan yang anda miliki.


2. Hujan Lebat dan Tidak Beraturan

Para pengunjung Tukang Taman Surabaya Flmaboyanasri, untuk aktor yang kedua yaitu curah hujan yang tidak beraturan, yang mengakhibatkan tidak keluarnya bunga. Contoh tanaman rambutan di pasar buah, yang biasanya ke luar bunga pada bulan Juli – Agustus.

Apabila pada bulan-bulan tersebut bunga belum keluar kemudian datang hujan lebat selama kurang lebih 1 minggu lamanya, maka rambutan berbunga hanya sedikit saja bahkan sama sekali tidak mengeluarkan bunga, akan tetapi tunas dan daunlah yang tumbuh. Tanaman rambutan setelah keluar bunga dan menyerbuk membutuhkan air hujan atau air penyiraman yang cukup.
 

Andaikan bunga sudah keluar serta mekar kemudian datang curah hujan besar, dapat mengakhibatkan butir-butir serbuk sari berdekatan satu sama lain, sehingga menjadi gumpalan-gumpalan yang berat dan tidak akan melepaskan diri. Selain itu bunga yang basah, mudah busuk dan menjadi sarang menyakit. Kalau bunga telah layu dan putiknya busuk maka penyerbukkan pun akan gagal terjadi.
Tidak ada salahnya jika anda juga perlu tahu tentang 10 Langkah Tanam Sayuran di Taman (Pekarangan rumah)
Pengunjung Tukang Taman Surabaya, Untuk pertumbuhan bunga dan buah, diperlukan kadar lembab yang cukup tinggi selama beberapa waktu tertentu air penyiraman yang cukup.

Akan tetapi apabila tanahnya terlalu basah (becek), sehingga udara yang diperlukan untuk pernafasanya akar tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, akhibatnya aliran zat makanan ke bagian atas akan berkurang pula.

Apabila demikian halnya usahakanlah agar air yang berlebihan di dalam tanah segera dibuang. Buatkan selokan-selokan atau drainase penutasan air di sekitar tanaman, sehingga air dapat mengalir dengan lancar.

Kalau tanaman di dalam wadah, luang-lubang pembuangan airnya harus selalu dibersihkan atau medianya diganti dengan yang baru. Biasanya hama cacing di dalam pot membuat tanah menjadi becek.


3. Suhu Panas Yang Berkepanjangan

Apabila beberapa bulan tidak terjadi turun hujan atau air penyiraman kurang, maka tanah akan memadai kering dan udara di sekitar tanaman menjadi panas.

Air yang diperlukan untuk mengangkut zat makanan ke jurusan bunga atau buah akan mengalami kelambatan dan akhirnya akan terhenti sama sekali, akhibatnya bunga dan buah akan terjadi kekeringan dan akan gugur.

Oleh karena itu pada saat tanaman mulai berbunga atau berbuah, kelembagaan tanah disekitar tanaman perlu diperhatikan secara khusus. Usahakanlah air penyiraman yang cukup, untuk menjaga kelembagaan di bawah pohon dan ditutup dengan rerumputan-rerumputan kering atau jerami (Medusa).


4. Kekurangan Zat Makanan

Tanah yang kurus atau kekurangan unsur hara terutama unsur N,P dan K, akan mengakhibatkan pula tanaman tidak menghasilkan bunga dan buah. Berikanlah pupuk yang cukup mengandung N.P dan K.


5. Hama dan Penyakit

Perlu anda ketahui para pengunjung Tukang Taman Surabaya, faktor penyerbukan terjadi secara sehat dan subur,biasanya banyak pula bunga yang terbentuk menjadi buah. Akan tetapi umumnya tidak seluruh buah akan terus bertahan sampai masak, karena hama dan penyakit sering mengganggunya sehingga buah menjadi busuk dan jatuh sebelum masak.

Hama dan penyakit sering timbul pada waktu keadaan udara lembab yang terlalu tinggi, banyak tanaman semak disekitarnya atau jarak tanam terlalu dekat, apalagi bila disekitar tanaman terjadi genangan-genangan air. Rontok atau cacatnya buah, tidak lain disebabkan oleh hama lalat (insect) yang hinggap dan menyengat sejak buah masih kecil.

Contoh bah belimbing manis sering rontok dan busuk sebelum waktunya, ini diakhibatkan ulah lalat Dacus Pedstris (golongan Diptera). Lalat ini menghisap buah sambil meletakkan telurnya, kemudian telurnya tersebut akan menjadi larva dan hidup dalam buah, yang akhirnya buah menjadi busuk dan jatuh.
Atau anda bisa baca 3 Tips Menjaga Kesehatan Tanaman Hias
Para pengunjung Tukang Taman Surabaya, Untuk menjaga agar buah banyak yang hidup (tidak rontok) dan tetap utuh sampai panen, maka sejak buah masih kecil harus dijaga kebersihannya. Di sekeliling tanaman disemprot dengan insektisida.

Tanah di bawah pohon harus selalu dijaga kebersihannya. Buah yang busuk dan berjatuhan segera dibuang jauh-jauh atau dipendam dalam-dalam, agar tidak dipakai menjadi sarang hama dan penyakit. Apabila pohon hendak di semprot, janganlah pada waktu buah akan dipanen, paling tidak 2 minggu sebelum akan dipetik. Hal ini untuk mencegah bahaya dari insektisida.

Cara lain yang lebih alami juga bisa mengadakan pembungkusan untuk menghindari pembusukkan. Yang lebih baik yaitu buah dibungkus sedini mungkin, sebelum buah disengat oleh hama. 

6. Pohon Sakit 

Faktor gagalnya berbuah adalah pohon yang memang sakit, bisa kami contohkan Jeruk Sien yang terserang penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), buahnya kecil-kecil tidak lebih dari besarnya kelereng, biasa disebut dengan Milk rasa buahnya sudah tidak enak lagi.

Pohon yang terserang penyakit, selain buahnya tidak normal pohonnya juga bisa mati. Penyakit ini adalah disebabkan oleh organisme yang merupakan bakteri (Bacterium Like Organism) yang hanya dilihat dengan bantuan mikroskop elektron.

Penyakit ini dibawa oleh serangga yang dinamakan Diaphorina Citri yang hidup pada daun-daun pucuk muda dan menghisap cairan Phloem. Penyakit CVPD menyerang semua jenis asal tumbuhan (generatif) apabila pohon induk yang digunakan telah terjangkiti penyakit tersebut.
 

Cara mencegahnya, jangan dicampur dengan bibit yang sehat dengan yang telah sakit. Gunakanlah bibit yang bebas penyakit CVPD. Jauhkanlah bibit tanaman yang disukai oleh hama Diaphorina ciri, misalnya pohon kemuning (Muraya paniculata)

7. Pohon Sudah Berusia Tua

Pohon yang telah berumur selain produksi buah sudah menurun, bentuk pohon pun biasanya tinggi dan tidak beraturan cabangnya.

Pohon yang demikian sebaiknya diremajakan dengan jalan pemangkasan berat, sebaiknya sebelum pemangkasan tanaman diberikan pemupukan terlebih dahulu baik itu pupuk organis maupun anorganis yang mengandung unsur N,P dan K yang cukup.
 
Pemangkasan peremajaan atau pemangkasan berat dilakukan pada permulaan musim penghujan. Tiap-tiap daun primer di atas sebuah tunas. Dipotong sekaligus. Tunas yang tidak terpotong tetap berfungsi sebagai penyalur makanan dari atas ke bawah sehingga tanaman tetap hidup.
 

Cabang-cabang yang dipotong tadi biasanya tidak lama akan keluar beberapa tunas baru. Dan tunas-tunas baru ini dipelihara 2-3 tunas yang sehat, sambil diatur kedudukannya agar nanti mempunyai bentuk baik, sedang tunas-tunas yang lainnya dibuang.
 
Yang baik memangkas dilakukan dengan gergaji yang tajam agar hasilnya rata. Memangkas dahan dasar dilakukan dengan cara hati-hati agar pada waktu dipotong sahaya tidak belah atau rusak.

Satu tahun setelah diadakan pemangkasan peremajaan, jangan mengharapkan pohon akan segera berbuah, karena biasanya setelah 2-3 tahun baru berproduksi lagi.


8. Pohon Terlalu Subur

Janganlah anda berfikir bahwa tanaman yang terlalu subur atau cepat tumbuhnya akan memberikan hasil yang banyak. Hal ini dapat terjadi akibat faktor fisiologis, yaitu zat makanan yang dihasilkan hanya digunakan untuk pertumbuhan vegetatif saja.
 
Para pengunjung Tukang Taman Surabaya, Jika pada tanaman kita terdapat tanaman yang terlalu subur sehingga tidak menghasilkan buah, maka usahakanlah dengan cara :

a. Pemotongan Akar Cabang.

Akar cabang di bawah tajuk pohon dicari dengan jalan tanah digali tipis-tipis. Setelah ditemukan, akar cabang tersebut dipotong.Memotongnya jangan terlalu banyak jangan pula memotong akar yang dekat pada batang. Cara mengganggu akar ini harus dijalankan dengan hati-hati sekali agar pohon tidak mati. Dengan pemotongan akar cabang tentu penghisapan zat makanan dari dalam tanah akan berkurang, kesuburan pun menurun, dengan demikian diharapkan pohon akan berbuah.
 

b. Pemangkasan Cabang Yang Tidak Produktif

Cabang-cabang yang tumbuhnya ke dalam sehingga tetap gelap keadaannya, atau kedudukannya satu sama lain berhimpitan, itu yang perlu dipangkas. Hal ini berguna akar cabang-cabang dan daun-daunnya lain menjadi terbuka dan terang, sehingga sinar matahari yang sangat diperlukan untuk pembentukan bunga dan buah bisa masuk dengan merata.

c. Penggelangan Batang 

Ada dua cara dalam penggolongan batang pohon. Pertama pada ketinggian 50-75 cm dari tanah, kulit sekeliling batang dikelupas kira-kira 1-2 cm lebarnya, apabila pengelupasan kulit terlalu lebar maka kambium akan lama sekali tersambung lagi, bahkan kemungkinan tanaman akan mati.

Kedua, keliling lingkaran batang dililit dengan kaleng dililit dengan kawat lagi yang kuat lalu kawat tersebut diputar dengan sebuah alat (tang) sampai kuat sekali.Maksud menggelangi adalah agar aliran zat makanan dari atas ke bawah agak terhalang.

Dengan penggelangan batang pokok diharapkan tanaman mengeluarkan bunga dan buah. Setelah bunga dan buah terbentuk maka gelangan kawat tersebut dibuka kembali. 

d. Pengeratan Batang 

Cara lain untuk mengurangi kesuburan tanaman adalah dengan mengerat-erat seluruh lingkaran batang pohon, sehingga kelihatan dari luar kulit penuh cacat. Cara ini dilakukan merupakan salah satu upaya dalam mengurangi kesuburan tanaman agar tanaman bisa menghasilkan bunga dan buah. Akan tetapi cara ini mempunyai resiko sebagai sarang penyakit dan hama dan juga kurang sedap dipandang mata.

Bagaimana para pengunjung Flamboyanasri Tukang Taman Surabaya, sudah ada gambaran dan informasi artikel kami tentang 8 faktor penyebab gagalnya pembuahan pada tanaman. Semoga bermanfaat untuk anda semua pengunjung Tukang Taman Surabaya.