5 Tehnik Dasar Budidaya Tanaman Hias
Konten [Tampil]
Jenis Bonsai Anting Putri / Jalatri |
Suatu keindahan yang sederhana, tidak terlalu menuntut biaya dan tenaga dapat diperoleh dari tanaman hias, bahkan dari tangan yang kreatif, tanaman hias dapat menjadi lahan penghasilan yang dapat diandalkan.
Namun cara tersebut tidak mudah ditempuh membutuhkan sebuah proses karena sebuah hasil kreatifitas akan bernilai tinggi karena mengandung seni dan keindahan. Sama halnya seperti kami Penyedia Jasa Taman yang mulai belajar dari nol dan harus tetap belajar.
Anda juga perlu baca 8 Cara Budidaya Bunga Hias Bagi PemulaMungkin anda pun sudah mengetahuinya bahwa hadirnya sebuah taman di halaman sekitar anda disamping keindahan yang hidup, tanaman juga memberikan udara yang sehat, sebab tanaman selalu mengambil CO2 (Karbondioksida) yang kita keluarkan dari proses pernafasan untuk kemudian diubah menjadi O2 (oksigen) akan kita hisap kembali dalam proses pernafasan.
Sejak disadari dari tanaman hias dalam kehidupan kita, maka orang mulai mengusahakan dan mencari jenis-jenis yang menarik, serta tehnik budi daya yang dapat menghasilkan tanaman hias sesuai dengan yang anda inginkan. Semakin banyak banyak tanaman hias yang baik menjadi suatu keharusan, terutama dalam pengusahaan tanaman hias secara besar-besaran.
Mungkin anda sudah tahu bahwa Indonesia sebagai negara tropis merupakan daerah yang dapat ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan, termasuk jenis-jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Dengan beraneka ragam jenis yang dimiliki, dipadukan dengan teknologi yang tepat dapatlah dipastikan Indonesia akan menyaingi negara-negara lain dibidang pengembangan tanaman hias.
5 tehnik dasar dalam pembudidayaan tanaman hias dari Tukang taman Surabaya dapat dikategorikan diantaranya :
1. Persiapan media Tanam
Di dalam tanaman tumbuh di tanah, tetapi ada juga yang menempel pada batang pohon dan pakis seperti pada beberapa jenis paku-pakuan, di tempat basah, bahkan ada yang hidup pada media air.Untuk menyiapkan media tanam tanaman hias kita harus mengetahui berbagai sifat dan kebiasaan tanaman tersebut hidup di alam, sehingga dalam mengupayakan menjadi tanaman hias yang akan dinikmati di sekitar anda.
Dan harus memenuhi persyaratan hidup supaya tanaman yang akan anda pelihara merasa nyaman, dapat tumbuh sub ur bahkan mungkin lebih baik dari tempat hidup semula di alam (habitat asalnya).Untuk memenuhi kebutuhan maka pemilihan media tanam akan menjadi penting untuk kelangsungan hidup tanaman.
Berikut ini kami tukang taman Surabaya menguraikan beberapa jenis media tanam tanaman hias yang lazim digunakan antara lain :
a. Dalam bentuk pot : pot tanah liat, pakis/kayu, pot plastik, semen kaleng, kaca dan sebagainya
b. Tanah : tanah pasir, tanah lempung, tanah geluh. Atau lebih jelasnya anda bisa artikel kami tukang taman Surabaya pada artikel 3 jenis tanah untuk media tanam.
c. Air : Dalam bejana, kolam, akuarium.
Di dalam sel tanaman, air menjaga turgor (tegangan sel) agar sel-sel tetap mengembang dan tidak layu. Mungkin pengunjung blog Tukang Taman Surabaya sudah tahu bahwa banyak tanaman mati karena terlalu banyak diberi air atau sebaliknya terlalu kurang air.
a. Dalam bentuk pot : pot tanah liat, pakis/kayu, pot plastik, semen kaleng, kaca dan sebagainya
b. Tanah : tanah pasir, tanah lempung, tanah geluh. Atau lebih jelasnya anda bisa artikel kami tukang taman Surabaya pada artikel 3 jenis tanah untuk media tanam.
c. Air : Dalam bejana, kolam, akuarium.
2. Penyiraman Tanaman
Air sangat diperlukan dalam kehidupan tanaman, air membawa mineral-mineral dari tanah ke daun, kemudian di dalam daun air dan gas asam arang (Co2) membentuk cadangan makanan yang diedarkan ke seluruh tubuh untuk pertumbuhan.Di dalam sel tanaman, air menjaga turgor (tegangan sel) agar sel-sel tetap mengembang dan tidak layu. Mungkin pengunjung blog Tukang Taman Surabaya sudah tahu bahwa banyak tanaman mati karena terlalu banyak diberi air atau sebaliknya terlalu kurang air.
Kebanyakan air menyebabkan pori-pori tanah yang biasa terisi udara kini terasa air, sehingga akar tidak bisa bernafas dan membusuk. Kekurangan air menyebabkan dalam tubuh tanaman hanya ada sedikit air, yang kemudian terus menerus diuapkan, sehingga sel-sel kehabisan air, akhirnya mengerut dan layu.
Baca juga 5 Ide Kreatif Membuat Taman Rumah Indah
Air yang paling baik untuk menyiram tanaman adalah air sumur, karena mengandung mineral-mineral / zat makanan yang diperlukan tanaman. Air hujan dan air ledeng juga bisa, tetapi sebaiknya ditampung dalam bak-bak dan didiamkan dulu selama 12 – 24 jam terlebih dahulu, baru kemudian dipakai untuk menyitram.
Air sungai baik untuk menyiram, karena dikhawatirkan mengandung penyakit yang dapat mematikan tanaman. Artinya perakaran seluruhnya basah, kemudian sisa air terbuang lewat lubang draenase. Penyiraman sempurna itu harus diikuti periode Diana tanah akhirnya mengering agar rongga-rongganya dapat dilewati udara untuk pernafasan akar.
Air sungai baik untuk menyiram, karena dikhawatirkan mengandung penyakit yang dapat mematikan tanaman. Artinya perakaran seluruhnya basah, kemudian sisa air terbuang lewat lubang draenase. Penyiraman sempurna itu harus diikuti periode Diana tanah akhirnya mengering agar rongga-rongganya dapat dilewati udara untuk pernafasan akar.
Banyaknya air siraman yang diperlukan tergantung jenis tanamannya :
a.Jenis-jenis yang suka basah
jenis-jenis ini sangat mudah menguapkan air dari tubuhnya, sehingga harus segera disiram kembali apabila tanah mulai kering
contohnya : Adiantum sp. (Cheyerule)
Calanthea sp. (Pisang Samarinda)
penyiraman dilakukan 2 kali per hari, pagi dan sore
b. Jenis – jenis yang suka semi basah
Jangka penyiraman pertama dan selanjutnya lebih panjang.
Contoh : Dieffenbachia sp.
Anthurium sp. (kuping gajah)
c. Jenis – jenis yang tidak suka basah (suka kering)
jenis – jenis ini memerlukan periode kering yang agak panjang sesudah penyiraman. Jika terjadi tanah basah terus menerus, akar tanaman akan mudah busuk.
Contohnya : Chlorophytum sp. (Lyli Aris)
Setcreasea sp. (mega mendung)
a.Jenis-jenis yang suka basah
jenis-jenis ini sangat mudah menguapkan air dari tubuhnya, sehingga harus segera disiram kembali apabila tanah mulai kering
contohnya : Adiantum sp. (Cheyerule)
Calanthea sp. (Pisang Samarinda)
penyiraman dilakukan 2 kali per hari, pagi dan sore
b. Jenis – jenis yang suka semi basah
Jangka penyiraman pertama dan selanjutnya lebih panjang.
Contoh : Dieffenbachia sp.
Anthurium sp. (kuping gajah)
c. Jenis – jenis yang tidak suka basah (suka kering)
jenis – jenis ini memerlukan periode kering yang agak panjang sesudah penyiraman. Jika terjadi tanah basah terus menerus, akar tanaman akan mudah busuk.
Contohnya : Chlorophytum sp. (Lyli Aris)
Setcreasea sp. (mega mendung)
3. Pemupukan
Tanaman yang hidup membutuhkan zat-zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Zat – zat makanan yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman ialah unsur C, H, O, N, S, P dan K.Unsur C dan O diambil berupa gas CO2 dari udara, unsur H diambil berupa air tanah, sedangkan untuk unsur N,P, K dan S berupa garam – garam yang terlarut dalam air tanah. Unsur C dan O bersama – sama H yang berupa air dipergunakan dalam proses fotosintesis untuk pembentukan cadangan makanan. Unsur N dipergunakan untuk pembentukan protein dalam setiap sel yang sedang tumbuh, menyehatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun – daun sehat dan segar serta memperbanyak makan.
Unsur P dipergunakan untuk pembentukan inti sel dan pembelahan sel, pembentukan lemak, pembentukan akar, merangsang pebungaan dan pembentukan biji dan membentuk daya tahan terhadap penyakit.
Unsur K digunakan untuk memperlancar semua proses yang ada di dalam tanaman dan memperkuat jaringan tanaman, sehingga tidak rapuh dan mudah terserang penyakit. Unsur S dipergunakan untuk proses pertumbuhan, ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit serta pembentukan akar.
Unsur K digunakan untuk memperlancar semua proses yang ada di dalam tanaman dan memperkuat jaringan tanaman, sehingga tidak rapuh dan mudah terserang penyakit. Unsur S dipergunakan untuk proses pertumbuhan, ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit serta pembentukan akar.
Persediaan unsur-unsur tersebut di dalam tanah akan berkurang dan habis jika diambil tanaman terus menerus. Tanaman akan merana dan layu, daun-daun menguning dan tidak sehat. Penambahan zat-zat makanan atau pemupukan sangat diperlukan dalam mempertahankan kesuburan dan kelangsungan hidup tanaman.
Menurut kami flamboyanasri Tukang Taman Surabaya, jenis pupuk ini dapat memberikan unsur – unsur yang diperlukan tanaman dan dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Pupuk organik atau pupuk alam
Yaitu pupuk yang berasal dari bahan – bahan organik, misalnya kotoran hewan, sisa – sisa daun, sampah dan lain sebagainya. Pupuk ini biasanya digunakan sebagai pupuk dasar, yaitu campuran ke tanah baik untuk media tanam di tanah maupun di dalam pot.
Anda bisa membacanya di 3 jenis tanah yang cocok untuk media tanam. Meskipun hanya menyediakan unsur – unsur dalam jumlah sedikit, tetapi pupuk ini sangat baik untuk memperbaiki sifat tanah, sehingga tanah menjadi gembur dan dapat ditembus akar dengan mudah serta dapat menyimpan udara atau air yang cukup.
b. Pupuk anorganik atau pupuk buatan organik
Yaitu pupuk yang dibuat dari bahan – bahan organik. Pupuk ini dapat memberikan unsur – unsur yang diperlukan dalam jumlah yang banyak. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara disemprotkan melalui daun.
Pupuk yang ditaburkan setelah tanam, kemudian ditutup tanah dan disiram waktu menabur pupuk tanah harus basah supaya tanaman tidak hangus. Pemupukan lewat daun dengan cara pupuk diencerkan dengan 10 liter air, kemudian disiramkan ke daun dan bagian – bagian tubuh tanaman.
4. Penempatan Tempat Tanaman
Tanaman akan mempunyai nilai lebih apabila ditempatkan sesuai dengan kebutuhan, nilai estetika dan yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan memperhatikan sifat – sifat serta kebutuhan pertumbuhan tanaman tersebut.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam oleh anda pengunjung flamboyanasri Tukang Taman Surabaya dalam penempatan atau penyimpanan tanaman adalah:
a. Faktor Cahaya
Tanaman memerlukan cahaya untuk mengubah karbondioksida (CO2) yang diambil dari udara dan air (H2O) dari tanah menjadi cadangan makanan yang digunakan dalam kehidupannya. Di alam terbuka tanaman mendapatkan cahaya alamiah yang bersumber dari sinar matahari.
Tetapi kalau di dalam ruangan tanaman mendapat sedikit cahaya alamiah matahari yang melewati celah jendela atau pintu dan cahaya buatan yang bersumber dari cahaya lampu ruangan.
Tanaman memerlukan cahaya untuk mengubah karbondioksida (CO2) yang diambil dari udara dan air (H2O) dari tanah menjadi cadangan makanan yang digunakan dalam kehidupannya. Di alam terbuka tanaman mendapatkan cahaya alamiah yang bersumber dari sinar matahari.
Tetapi kalau di dalam ruangan tanaman mendapat sedikit cahaya alamiah matahari yang melewati celah jendela atau pintu dan cahaya buatan yang bersumber dari cahaya lampu ruangan.
Intensitas atau besarnya cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman sangat bervariasi tergantung jenis tanamannya. Ada jenis yang menyukai sinar yang penuh dan lama penyinaran yang cukup panjang, sehingga jenis – jenis tanaman ini akan lebih baik ditempatkan pada tempat terbuka.
Tetapi ada jenis – jenis tertentu yang memerlukan sedikit cahaya, sehingga untuk dapat hidup dengan normal memerlukan naungan yang sesuai dengan kebutuhan cahaya.
Tetapi ada jenis – jenis tertentu yang memerlukan sedikit cahaya, sehingga untuk dapat hidup dengan normal memerlukan naungan yang sesuai dengan kebutuhan cahaya.
b. Faktor Temperatur
Tanaman pada umumnya sangat mudah menyesuaikan pada temperatur yang ada, asalkan temperatur tersebut tidak terlalu cepat berubah – ubah. Rata – rata temperatur yang diperlukan adalah 18,3 – 21,2 0C sepanjang hari untuk pertumbuhan. Bahkan pada cuaca yang sangat panas, dengan temperatur rata – rata mencapai 27 0C, tanaman masih tumbuh dengan baik. Cuaca dingin sekitar 12,0 – 15,0 0C juga membantu tanaman yang baru dipindah atau dipotkan untuk menyesuaikan diri.
c. Faktor Kelembapan
Kelembagaan udara yang tinggi akan mencegah terjadinya penguapan yang telau banyak dari daun, sehingga air di dalam tubuh tanaman tetap terjaga untuk proses fotosintesis. Temperatur udara yang tinggi menyebabkan temperatur di dalam daun meningkat dan menyebabkan air di daun menguap dengan cepat.
Kelembagaan relatif yang dibutuhkan tanaman berkisar sekitar 50 %. Untuk menjaga kelembagaan relatif tanaman dapat dilakukan :
-penyemprotan secara berulang – ulang
-pemakaian cawan/mangkok tanah liat
-pengelompokkan tanaman bersama – sama
-menempatkan tanaman di tempat yang lembab
d. Faktor Udara
Untuk pernafasan, tanaman mengambil O2 dari udara yang segar. Oksigen ini digunakan untuk membakar cadangan makanan di dalam tanaman agar menghasilkan energi atau tenaga untuk pertumbuhan.
5. Menjaga Kesehatan Tanaman
Tanaman perlu mendapat perhatian yang cukup termasuk menjaga kesehatannya, untuk menjaga kesehatannya tanaman perlu dilakukan. Anda bisa membacanya pada artikel 3 Tips Menjaga Kesehatan Tanaman.6. Penutup
Pengunjung Flamboyanasri Tukang Taman Surabaya yang baik, Suatu keberhasilan tidak lepas dari usaha yang penuh kesungguhan, keuletan dan ketelatenan. Budidaya tanaman hias merupakan usaha yang sebenarnya tidak terlalu beresiko besar, namub memerlukan upaya semua tersebut di atas.Dari sekelumit informasi atau pengetahuan yang kami Tukang Taman Surabaya berikan di atas semoga menjadi tambahan ilmu dan wawasan dalam meraih keberhasilan buat anda, khususnya dalam memberdayakan tanaman hias yang dapat menjadi suatu komoditi yang dapat diunggulkan.
Demikianlah sedikit ulasan artikel kami tentang 5 Tehnik Dasar Budidaya Tanaman Hias semoga bermanfaat bagi anda pengunjung Tukang Taman Surabaya mohon untuk tidak bosan untuk mengunjungi blog kami. Terima Kasih